Skip to main content

Kuliah di NZ Membawa Keluarga: Ibu ke Kampus, Anak kemana?

Memilih dan menemukan supervisor yang tepat adalah tahapan penting yang harus dilakukan ketika berencana untuk melanjutkan kuliah S3. Tapi, bagi calon student-moms dan memutuskan membawa keluarga dalam masa studinya pertimbangan yang tak kalah pentingnya adalah menemukan informasi mengenai childcare dan sekolah anak.  Cerita tentang sekolah anak di Hamilton bisa dilihat di postingan ini (https://ppihamilton.blogspot.com/2019/07/berbagi-cerita-tentang-sekolah-anak-di.html), sedangkan dalam tulisan ini saya akan bercerita mengenai Early Childhood Education (ECE) di New Zealand, khususnya Hamilton.

Apa itu ECE?
Dalam sistem pendidikan New Zealand, ECE diperuntukkan bagi anak baru lahir s.d. usia masuk sekolah. Usia wajib sekolah di NZ adalah 6 – 16 tahun, tetapi umumnya ketika anak menginjak usia 5 tahun mereka sudah bisa memulai sekolah di primary school tanpa harus menunggu tahun ajaran baru mulai. ECE atau di Indonesia mungkin kita kenal dengan istilah PAUD, bukan merupakan suatu pendidikan yang wajib tetapi sebagian besar anak-anak di NZ pergi ke fasilitas ECE ini. Orang tua yang bekerja bisa memanfaatkan fasilitas ini sebagai tempat menitipkan anaknya, juga bisa membantu anak-anak untuk lebih percaya diri dan lebih siap ketika pergi ke sekolah dasar yang wajib. ECE bisa dibedakan menjadi ‘teacher-led’ seperti kindy, ‘Whānau-led' yang berbasis komunitas dan 'parent-led’ seperti playcentre.

Beberapa ECE sekitar kampus
Anak kami yang kedua, Aariyu, sudah berusia 3 tahun saat saya memulai kuliah di University of Waikato. Menghubungi kindy sekitar kampus termasuk prioritas kami di awal–awal memulai hidup baru di Hamilton. Ini kami lakukan mengingat waiting list­-nya bisa sangat lama. Biasanya setiap ECE centre mempunyai aturan yang berbeda-beda mengenai waktu dan hari.

Ÿ  Hillcrest Childcare
Carrington Ave, Silverdale, Hamilton 3216
Email: hhcentre@xtra.co.nz
Phone: 856 8707
Mobile: 027 756 8707 (text only please)

Kami hanya sempat survei lokasi, belum sempat kontak langsung. Lokasinya dekat dengan Hillcrest Library. Ada tiga pilihan sesi waktu yaitu sesi pagi, sesi siang dan full day.

Ÿ  Campus Creche Trust
Gate 6 - University of Waikato
166 Hillcrest Road, Hillcrest, Hamilton 3216
Email: creche@campuscreche.co.nz
Phone: +64 7 838 4034

Lokasinya sangat strategis karena berada di lingkungan kampus. Kami sempat menghubunginya melalui email dan responsnya cepat.  Di sini tidak ada pilihan waktu, jadi harus full day mulai dari 7.30 am – 5.30 pm Senin - Jumat, tetapi waktu antar jemputnya fleksibel asal anak berada minimal 6 jam/hari di kindy.
  
Ÿ  Central Kids Whaihanga Early Learning Centre
45A Knighton Road, Hamilton 3216
Email: whaihanga@centralkids.org.nz
Phone: +64 7 856 9426

Kami akhirnya memutuskan untuk memasukan Riyu ke ECE centre ini karena lokasinya berada satu kompleks dengan sekolah kakaknya di Knighton Normal School. Jadi lebih efisien bagi kami untuk proses antar jemput dan kami hanya perlu menunggu sekitar tiga minggu agar Riyu bisa mulai “sekolah” barunya di sana. Awalnya Riyu mendapat jatah tiga hari/minggu dari jam 08.30 am – 02.30 pm sampai akhirnya kami bisa menambah hari menjadi lima hari seminggu setelah 1.5 bulan.

Lalu bagaimana dengan biayanya?
Biaya tentu menjadi pertimbangan penting apalagi bagi kantong mahasiswa yang terbatas pada uang beasiswa J. Beruntungnya bagi para mahasiswa di NZ, seperti halnya warga NZ, kita berhak juga menerima subsidi 20 jam free per minggu bagi anak usia  3 – 5 tahun. Kalau lebih dari 20 jam, ya kita hanya perlu mengeluarkan uang ekstra untuk membayar selisihnya. Kembali, setiap ECE centre mempunyai sistem yang berbeda termasuk juga fee. Misalnya karena di Campus Creche harus fullday, untuk usia 3 tahun kami harus membayar $133/week setelah dikurangi subsidi 20 jam. Sementara itu, di Whaihanga fee nya bervariasi antara $5.35 - $7.45/jam. Di Whaihanga bahkan menawarkan 20 jam free untuk anak usia 2 tahun dengan syarat dan ketentuan berlaku tentu saja.

Karena awalnya Riyu pergi ke sekolah 18 jam/minggu jadi otomatis kami tidak perlu membayar sedolar pun. Bahkan ketika ada tawaran untuk mendapat tambahan menjadi lima hari per minggu yang berarti waktu Riyu di sekolah akan lebih dari 20 jam, kami tetap tidak perlu membayar tambahan apapun, horray!. Kenapa bisa gitu ya? Ketika saya tanya ke sang manager (Rachel), dia bilang karena status student Ph.D, dianggap masih termasuk keluarga dengan low or middle income, jadi masih bisa mendapat subsidi tambahan berdasarkan kebijakannya. Shout ot to Rachel...

Apa saja kegiatan di ECE centre?
Kegiatan utamanya ya sebagaimana fitrahnya anak-anak usia dini yaitu bermain. Mereka menyediakan berbagai jenis mainan, peralatan melukis, buku bacaan, dan tempat bermain outdoor yang mendukung kreativitas anak. Anak-anak tidak disituasikan untuk belajar dalam kelas, tetapi ketika bermainlah mereka sebenarnya sedang dalam proses belajar. Belajar tentang membangun persahabatan, berkomunikasi, berbagi, mencoba hal-hal baru, eksplorasi dan belajar dari apapun yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Kami melihat berbagai perubahan positif dari Riyu setelah bersekolah. Riyu jadi lebih terbiasa mandiri, lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang baru serta lebih berani mencoba hal yang lebih menantang. Ini tentu saja perubahan yang cukup besar mengingat selama tiga tahun dia lebih banyak menghabiskan waktu siangnya bermain ditemani bibik di rumah, mungkin plus menemani bibik nonton sinetron (#tepokjidat). Hal penting lainnya adalah semakin muncul dan terbangunnya rasa keingintahuan untuk selalu belajar hal-hal baru. Overall, meskipun di hari-hari awal sempat ada drama nangis ga mau ditinggal, semakin ke sini Riyu terlihat sangat senang dan menikmati hari-harinya “belajar” di Whaihanga.

Kadangkala, kalau sedang mumet mikirin proposal plus belajar teori2 baru yang bikin kepala nyutnyutan, sempat terpikir ngapain sech nekat untuk kuliah lagi, musingin diri sendiri. Tapi…kalau melihat lagi bahagianya anak-anak sekolah dan belajar, itu bisa jadi suntikan vitamin lagi buat sang emak. Ternyata, menjadi student mom bukan hanya memberikan kesempatan belajar buat kita, tetapi yang lebih penting adalah bagi anak-anak itu sendiri.


Yang setiap pagi semangat pergi sekolah

Belajar sendiri tentang ocean creatures

Dikunjungi kakaknya saat jam istirahat

Belajar membongkar alat pertukangan

Merayakan Matariki (tahun baru Maori)


Penulis: Meti Yulianti (my214@students.waikato.ac.nz)


Tulisan ini adalah kiriman anggota PPI Hamilton. Pendapat yang terkandung di dalam tulisan ini bukan representasi PPI Hamilton. Ingin membuat tulisan kamu sendiri? Klik di sini








Popular posts from this blog

Berbagi Cerita Tentang Sekolah Anak di Hamilton

Sebelum lebih jauh, saya ingin menggarisbawahi judul di atas, catatan ringan ini adalah ‘berbagi cerita’, bukan ‘membandingkan’. Karenanya, jika anda kebetulan membaca tulisan ini, saya pastikan anda tak akan menemukan komparasi penilaian atas sekolah satu dengan sekolah lain. Pasalnya, saya sadar betul tidak mempunyai kapasitas ataupun legitimasi untuk membandingkan sekolah anak saya di kota Hamilton dengan sekolah di tempat lain. Selain itu, saya juga yakin bahwa setiap daerah mempunyai konteks yang unik, sehingga cukup sulit bagi saya menarik kesimpulan jika pemahaman di masing-masing konteks tidak memadai. Kembali ke soal pengalaman sekolah anak saya di negeri Kiwi. Dua hal saja yang hendak saya ilustrasikan di sini, yaitu perihal zonasi dan pendekatan sekolah terhadap peserta didik. Hal pertama, tentang zonasi. Sebagaimana kota-kota lain di Selandia Baru, kota Hamilton juga menerapkan sistem zonasi dalam penerimaan siswa peserta didik. Pembagian zona didasarkan pada distri...

Persiapan sebelum Keberangkatan ke New Zealand

Sumber: Wikipedia Artikel ini menyajikan persiapan sebelum pindah ke Hamilton, Selandia Baru terutama untuk sekolah atau studi lanjut. Visa Visa untuk pelajar/ mahasiswa adalah Student Visa, dengan durasi sesuai lama program pendidikan. Dua syarat pertama kelengkapan visa adalah: surat penerimaan ( offering letter/ acceptance letter ) dari sekolah atau universitas tujuan dan sumber finansial (dana pribadi atau beasiswa). Jika apply untuk visa lebih dari satu tahun, maka perlu hasil cek kesehatan dan surat keterangan catatan kepolisian. Jika pelajar membawa keluarga (istri/ suami dan anak), maka pengajuan visa mereka dapat dilakukan bersamaan saat pelajar mengajukan aplikasi student visa. Jenis visa yang didapatkan oleh keluarga akan tergantung pada jenis dan durasi program yang ditempuh. Informasi visa dapat dilihat pada tautan  ini Tips: Usahakan memiliki paspor dengan masa berlaku lebih lama daripada durasi belajar. Hal ini untuk menghindari perpanjangan paspo...

Kota Hamilton, Selandia Baru

Artikel ini menjelaskan informasi praktis tentang Hamilton, Selandia Baru. Cuaca Selandia Baru terletak di belahan bumi selatan. Musim panas berlangsung di bulan Desember-Februari sementara musim dingin berlangsung di bulan Juni-Agustus. Suhu rata-rata di Hamilton berkisar antara 14°C - 21°C, namun pagi hari di saat  winter  di beberapa daerah dapat mencapai 0°C dan tidak terdapat salju di kota ini.  Prakiraan cuaca selalu menjadi rujukan terutama saat hendak beraktivitas luar ruang. Metservice memberi informasi akurat tentang prakiraan cuaca termasuk peringatan ( warnings ) atas cuaca buruk.  Saaat musim panas berlaku  day light saving , yakni jarum jam dimajukan satu jam untuk mengakomodasi  daylight  (waktu terang) yang lebih lama. Biasanya dimulai bulan September dan berakhir di bulan April tahun berikutnya. Pemberitahuan resmi biasanya terdapat di internet dan media massa.  Bandara Bandara di Hamilton hanya melayani pener...

Ketua dan Wakil Ketua Baru PPI Hamilton

Sebanyak 12 anggota PPI Hamilton berkumpul di Wellbeing Hub dan ruang meeting MS1-WMS pada Jumat, 2 Agustus 2019. Terdapat empat agenda yang menjadi pokok pembahasan. Pertama, pemilihan ketua dan wakil ketua PPI Hamilton untuk periode 2019-2020. Berdasarkan pertimbangan jumlah peserta yang hadir telah memenuhi kuorum, disepakati metode pemilihan dengan metode pemungutan suara terbanyak (voting) secara tertutup. Hasil yang diperoleh adalah terpilihnya Sdr. Sandy Satyatama sebagai ketua dan Sdri. Beatriec Tjahja sebagai wakil ketua. Agenda kedua adalah persiapan pertemuan dengan Ms. Laura Hill, Regional Manager for South East Asia and New Zealand, the University of Waikato. Pertemuan kali ini membahas lebih teknis acara sekaligus hal-hal yang akan dibicarakan di pertemuan tersebut. Pertemuan ini sendiri direncanakan pada pertengahan Agustus 2019. Pertemuan ini diinisiasi oleh pihak universitas sebagai bagian dari program universitas untuk menjalin relasi lebih erat dengan komunitas pel...

Memilih Hunian di Hamilton, Selandia Baru

Sumber: nzherald.co.nz Pencarian tempat tinggal di Hamilton dapat dilakukan sejak dari Indonesia. Ada berbagai pilihan akomodasi atau tempat tinggal. Jika datang seorang diri (tanpa keluarga), pelajar dapat memilih untuk tinggal di area kampus ( on-campus ) atau di luar kampus ( off-campus ). Untuk pelajar yang membawa keluarga, pilihannya hanya menyewa rumah atau apartemen/flat. Jumlah kamar yang dibutuhkan disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga dan usia anak. Idealnya satu anak mendapatkan satu kamar, namun anak yang masih terlalu kecil dapat tidur di kamar orang tua. Maka, keluarga dengan satu anak, terlebih jika anak masih belum usia sekolah, masih berpeluang untuk menyewa rumah atau flat satu kamar. Keluarga dengan dua anak, harus menyewa rumah atau flat minimal dua kamar. Begitu seterusnya. Gunakan fitur pencarian di berbagai agen properti seperti Lodge , Ray White , Hartcourts , atau Eves . Untuk flat sharing , bisa gunakan pencarian di studentflat.co.nz atau nzfla...

Pengalaman Kepulangan ke Indonesia di Masa Pandemi COVID-19

         Setelah menyelesaikan studi di New Zealand, tantangan selanjutnya adalah bagaimana saya bisa kembali ke Indonesia terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 ini. Sebenarnya, tidak terlalu sulit untuk kembali ke Indonesia dalam masa seperti ini. Pemerintah Indonesia hanya memperketat semua orang yang memasuki wilayah Indonesia dengan tes PCR ( swab ). Tes ini bisa dilakukan di negara asal kita berangkat (dalam hal ini New Zealand) atau di Indonesia. Hasil tes negatif dari negara asal akan diakui di bandara kita mendarat sehingga kita tidak perlu lagi tes  swab  setelah mendarat. Jika kita memilih untuk tes  swab  di Indonesia, segera setelah mendarat kita akan diarahkan untuk mengikuti tes dan selama menunggu hasilnya, akan dikarantina terlebih dahulu. Yang saya pilih dalam proses ini adalah tes  swab  di New Zealand. Perlu diingat bahwa tes ini harus dilakukan paling lama 7 hari sebelum tanggal kita masuk ke wilayah Indonesi...

Pilihan Tempat Belanja Kebutuhan Harian

Kota Hamilton lebih dikenal sebagai kota pelajar dibandingkan dengan kota perekonomian, namun beberapa shopping center di kota ini juga terkenal sebagai salah satu yang terbesar di Waikato Region. Membahas mengenai berbelanja, umumnya tempat belanja dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu grocery shopping , kebutuhan rumah tangga, dan shopping center (atau di Indonesia lebih dikenal sebagai mal). Dalam ulasan kali ini, kami akan membahas mengenai tempat-tempat untuk melakukan grocery shopping di Hamilton. Pilihan utama untuk berbelanja kebutuhan memasak dan kebutuhan dapur lain dapat berupa supermarket atau Asian shop/supermarket . Supermarket umumnya menjual berbagai kebutuhan yang Anda perlukan dari fresh food, frozen food , bumbu dapur, makanan instan, dan sebagainya, namun supermarket lebih fokus pada makanan yang bergaya barat, sehingga Anda perlu berbelanja di Asian supermarket jika membutuhkan beberapa bahan khas negara-negara di Asia. Berikut adalah tiga supermarket terken...

Students' Gathering Agustus 2019

Kemeriahan students' gathering dan sekaligus penyambutan beberapa anggota baru dirasakan oleh segenap anggota PPI Hamilton pada Rabu (14/08/2019). Acara yang dilaksanakan di Wellbeing Hub, the University of Waikato, dihadiri oleh sebagian besar anggota PPI Hamilton. Acara diawali dengan makan malam (potluck), kemudian dilanjutkan dengan sesi bincang santai. Acara formal kemudian dimulai dengan sesi perkenalan, pengarahan dari ketua PPI Hamilton, Sdr. Rajasa, serta pengarahan dan perkenalan ketua terpilih, Sdr. Shandy. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama. (TS) Galeri:

Kelas Bahasa Indonesia

Hari Kamis, 19 September 2019 berlangsung pertemuan perdana belajar Bahasa Indonesia untuk penutur asing yang diinisiasi oleh PPI Hamilton. Kegiatan ini diselenggarakan di the Bank (Old ANZ Bank), kompleks Student Village, the University of Waikato. Pertemuan ini dalam rangka kontribusi aktif PPI Hamilton dalam mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia, dan sekaligus sebagai wujud nyata aktivitas PPI Hamilton sebagai bagian dari Waikato Student Union. Fasilitator pertemuan ini adalah Sdri. Novi, Sdri. Peggy, Sdr. Bram, serta Sdri. Beatriec. Materi minggu ini berfokus pada perkenalan diri dalam Bahasa Indonesia. Materi didahului oleh dasar-dasar pembentukan kata dalam bahasa Indonesia, seperti huruf dan imbuhan serta pengucapannya. Seusai materi, peserta juga diajak langsung mempraktekkan pengucapannya dalam bahasa Indonesia. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran langsung. Sesuai dengan target peserta, materi bersifat andragogi (pembelajaran dewasa) dan berfoku...