Hari Kamis, 19 September 2019 berlangsung pertemuan perdana belajar Bahasa Indonesia untuk penutur asing yang diinisiasi oleh PPI Hamilton. Kegiatan ini diselenggarakan di the Bank (Old ANZ Bank), kompleks Student Village, the University of Waikato.
Pertemuan ini dalam rangka kontribusi aktif PPI Hamilton dalam mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia, dan sekaligus sebagai wujud nyata aktivitas PPI Hamilton sebagai bagian dari Waikato Student Union.
Fasilitator pertemuan ini adalah Sdri. Novi, Sdri. Peggy, Sdr. Bram, serta Sdri. Beatriec. Materi minggu ini berfokus pada perkenalan diri dalam Bahasa Indonesia. Materi didahului oleh dasar-dasar pembentukan kata dalam bahasa Indonesia, seperti huruf dan imbuhan serta pengucapannya. Seusai materi, peserta juga diajak langsung mempraktekkan pengucapannya dalam bahasa Indonesia.
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran langsung. Sesuai dengan target peserta, materi bersifat andragogi (pembelajaran dewasa) dan berfokus pada kemampuan peserta aktif berbicara dalam bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari.
Sesi berjalan selama kurang lebih 45 menit. Pada akhir sesi, peserta merasa puas atas kejelasan penyampaian materi. Pertemuan berikutnya dijadwalkan rutin di hari dan jam yang sama, dengan mengundang lebih banyak peserta. Hal ini dicapai dengan cara lebih aktif mempromosikan kegiatan seperti dengan menempel brosur di tempat-tempat strategis. Peserta juga akan mendapat fasilitas camilan dan minuman selama sesi.
(TS)
Galeri:
Pertemuan ini dalam rangka kontribusi aktif PPI Hamilton dalam mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia, dan sekaligus sebagai wujud nyata aktivitas PPI Hamilton sebagai bagian dari Waikato Student Union.
Fasilitator pertemuan ini adalah Sdri. Novi, Sdri. Peggy, Sdr. Bram, serta Sdri. Beatriec. Materi minggu ini berfokus pada perkenalan diri dalam Bahasa Indonesia. Materi didahului oleh dasar-dasar pembentukan kata dalam bahasa Indonesia, seperti huruf dan imbuhan serta pengucapannya. Seusai materi, peserta juga diajak langsung mempraktekkan pengucapannya dalam bahasa Indonesia.
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran langsung. Sesuai dengan target peserta, materi bersifat andragogi (pembelajaran dewasa) dan berfokus pada kemampuan peserta aktif berbicara dalam bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari.
Sesi berjalan selama kurang lebih 45 menit. Pada akhir sesi, peserta merasa puas atas kejelasan penyampaian materi. Pertemuan berikutnya dijadwalkan rutin di hari dan jam yang sama, dengan mengundang lebih banyak peserta. Hal ini dicapai dengan cara lebih aktif mempromosikan kegiatan seperti dengan menempel brosur di tempat-tempat strategis. Peserta juga akan mendapat fasilitas camilan dan minuman selama sesi.
(TS)
Galeri: